Kemenristek Dukung Sinergi Kemandirian Alutsista Nasional
Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis yang termasuk dalam konsorsium roket nasional mendukung Kementerian Pertahanan mengembangkan Roket R-Han 122 sebagai upaya meningkatkan kemandirian bangsa dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Uji coba R-Han 122 dilakukan di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) dan Diklat TNI AD di Kemelak Baturaja, Sumatera Selatan pada 27-28 Maret 2012. Sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 diujicobakan sebagai hasil pengembangan konsorsium dari Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis, guna mendukung kemandirian roket 2014 bagi Kementerian Pertahanan.
Uji coba roket berkaliber 122 mm dengan daya jangkau 15 km tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin.
Deputi Menristek Bidang Relevansi dan Produktivitas Riset Iptek, Teguh Rahardjo yang juga hadir saat uji coba mengatakan, R-HAN 122 merupakan derivasi dari perkembangan roket sebelumnya yang berkaliber 122 mm dengan kecepatan maksimum 1,8 mach. “R-HAN 122 berfungsi sebagai senjata berdaya ledak optimal dengan sasaran darat dan jarak tembak sampai 15 km,” ujar Teguh.
Teguh menambahkan, konsorsium roket nasional telah terbentuk sejak tahun 2007. Dan dalam rangka mewujudkan program 1000 roket yang dicanangkan Kementerian Pertahanan, program R-Han 122 terus disempurnakan dengan dukungan dari Kemenristek.
Dukungan Kementerian Riset dan Teknologi dalam meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi hankam, diwujudkan melalui sejumlah insentif yang diberikan kepada perekayasa dan pengembang yang tergabung dalam konsorsium roket nasional, baik industri maupun lembaga riset.
“Konsorsium ini merupakan gabungan kapasitas dan kapabilitas dari berbagai institusi. Kita berikan suatu intensif sepanjang mereka mengaplly proposal dalam bentuk konsorsium. Ada komitmen kuat dari Kemenhan bahwa konsorsium ini dalam satu tahun harus dapat menghasilkan paling tidak satu prototype. Yang kebetulan prototype itu adalah kebutuhan dari angkatan yaitu kaliber 122. Berawal dari situ maka kita buat prototype. Di 2012 ini targetnya kita menghasilkan prototype dengan jarak 20km,” kata Asisten Deputi Produktivitas Riset Iptek Strategis, Gunawan Wybisana.
Dalam pengembangan R-Han 122 sejumlah stakeholder yang tergabung dalam konsorsium ikut terlibat antara lain PT. Dirgantara Indonesia dalam pengembangan struktur dan desain roket, PT. PINDAD mengembangkan launcher dan firing system menggunakan platform GAZ, Nissan dan Perkasa yang sudah dimodifikasi dengan laras 16/ warhead dan mobil launcher (hulu ledak). PT. Dahana menyediakan propellant, dan PT. KS mengembangkan material tabung dan struktur roket.
Dalam sistem pendukung peluncuran roket ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut mendukung dengan menyediakan alat untuk menentukan posisi jatuh roket dan ITB turut menyediakan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar saat roket sampai dilokasi target/sasaran.
Wakil Gubernur Sumsel, Eddy Yusuf, sejumlah pejabat Pemptov Sumsel dan Pemkab OKU, beberapa petinggi TNI, antara lain Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo dan Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Numantyo turut hadir menyaksikan uji coba roket R-Han 122. (ad-3/dep-4/aps/ah/humasristek)
Uji coba R-Han 122 dilakukan di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) dan Diklat TNI AD di Kemelak Baturaja, Sumatera Selatan pada 27-28 Maret 2012. Sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 diujicobakan sebagai hasil pengembangan konsorsium dari Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis, guna mendukung kemandirian roket 2014 bagi Kementerian Pertahanan.
Uji coba roket berkaliber 122 mm dengan daya jangkau 15 km tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin.
Deputi Menristek Bidang Relevansi dan Produktivitas Riset Iptek, Teguh Rahardjo yang juga hadir saat uji coba mengatakan, R-HAN 122 merupakan derivasi dari perkembangan roket sebelumnya yang berkaliber 122 mm dengan kecepatan maksimum 1,8 mach. “R-HAN 122 berfungsi sebagai senjata berdaya ledak optimal dengan sasaran darat dan jarak tembak sampai 15 km,” ujar Teguh.
Teguh menambahkan, konsorsium roket nasional telah terbentuk sejak tahun 2007. Dan dalam rangka mewujudkan program 1000 roket yang dicanangkan Kementerian Pertahanan, program R-Han 122 terus disempurnakan dengan dukungan dari Kemenristek.
Dukungan Kementerian Riset dan Teknologi dalam meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi hankam, diwujudkan melalui sejumlah insentif yang diberikan kepada perekayasa dan pengembang yang tergabung dalam konsorsium roket nasional, baik industri maupun lembaga riset.
“Konsorsium ini merupakan gabungan kapasitas dan kapabilitas dari berbagai institusi. Kita berikan suatu intensif sepanjang mereka mengaplly proposal dalam bentuk konsorsium. Ada komitmen kuat dari Kemenhan bahwa konsorsium ini dalam satu tahun harus dapat menghasilkan paling tidak satu prototype. Yang kebetulan prototype itu adalah kebutuhan dari angkatan yaitu kaliber 122. Berawal dari situ maka kita buat prototype. Di 2012 ini targetnya kita menghasilkan prototype dengan jarak 20km,” kata Asisten Deputi Produktivitas Riset Iptek Strategis, Gunawan Wybisana.
Dalam pengembangan R-Han 122 sejumlah stakeholder yang tergabung dalam konsorsium ikut terlibat antara lain PT. Dirgantara Indonesia dalam pengembangan struktur dan desain roket, PT. PINDAD mengembangkan launcher dan firing system menggunakan platform GAZ, Nissan dan Perkasa yang sudah dimodifikasi dengan laras 16/ warhead dan mobil launcher (hulu ledak). PT. Dahana menyediakan propellant, dan PT. KS mengembangkan material tabung dan struktur roket.
Dalam sistem pendukung peluncuran roket ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut mendukung dengan menyediakan alat untuk menentukan posisi jatuh roket dan ITB turut menyediakan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar saat roket sampai dilokasi target/sasaran.
Wakil Gubernur Sumsel, Eddy Yusuf, sejumlah pejabat Pemptov Sumsel dan Pemkab OKU, beberapa petinggi TNI, antara lain Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo dan Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Numantyo turut hadir menyaksikan uji coba roket R-Han 122. (ad-3/dep-4/aps/ah/humasristek)
Sumber: www.ristek.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar